Buku: Bahaya Laten Malam Pengantin
Gunakan ini untuk Berlangganan & Berbagi
Bahaya Laten Malam Pengantin
Antologi Puisi Aslan Abidin
Ininnawa, Juni 2008
Di tengah banjir karya yang merayakan seksualitas sekadar untuk sensasi, bagi saya puisi-puisi Aslan Abidin terasa sangat menyegarkan. Berbeda dengan kebanyakan karya sastra lain maupun bacaan populer di Indonesia, karya Aslan tidak menyampaikan nilai moral tunggal, entah pesan bahwa seksualitas harus dibebaskan, atau sebaliknya harus dikekang. Dalam puisi Aslan, seksualitas dipersoalkan sebagai salah satu kekuatan dasar kehidupan manusia yang berpengaruh bukan hanya dalam percintaan dan hubungan intim, tapi juga misalnya di ranah pendidikan, politik, dan bahkan agama sekalipun.
Bahwa tidak ada pesan moral yang tunggal dalam puisi Aslan bukan berarti tidak ada sikap kritis, juga tidak berarti bahwa moral tidak menjadi persoalan. Pluralitas nilai moral dan perilaku seksual yang ada dalam masyarakat ditanggapi tanpa merepresi segala ambiguitas dan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh pluralitas itu. Misalnya dalam puisi “Homme Statue” konstruksi gender yang dominan dicairkan lewat dialog mengenai sebuah patung pemain sepak bola (imaji laki-laki yang mainstream) yang ternyata mirip waria. Tapi pada waktu yang sama pilihan-kata pada bait terakhir puisi tersebut, yang menceritakan bagaimana seorang waria “menawarkan duburnya untuk mencekik kemaluan kami”, mengekspresikan rasa tidak nyaman sang aku-liris menghadapi orang dengan orientasi seksual yang berbeda. Dengan kata lain, representasi seksualitas dan imaji gender dalam puisi Aslan bersifat kritis, tapi tidak menjadi “sok toleran” atau “sok terbuka”. (Katrin Bandel, kritikus sastra).
DAPATKAN BUKU INI DENGAN MENGHUBUNGI KONTAK KAMI DI SINI ATAU KONTAK DISTRIBUTOR BERIKUT:
*Kampung Buku*
*Jalan Abdullah Daeng Sirua 192 E*
*Panakkukang, Makassar 90234*
*0411-433-775 / sms: 0856-5668-1100 *
*| twitter: @kampung_buku | email: distribusiininnawa@gmail.com*
Sumber: http://penerbit-ininnawa.blogspot.com/2010/01/bahaya-laten-malam-pengantin.html
Antologi Puisi Aslan Abidin
Ininnawa, Juni 2008
Di tengah banjir karya yang merayakan seksualitas sekadar untuk sensasi, bagi saya puisi-puisi Aslan Abidin terasa sangat menyegarkan. Berbeda dengan kebanyakan karya sastra lain maupun bacaan populer di Indonesia, karya Aslan tidak menyampaikan nilai moral tunggal, entah pesan bahwa seksualitas harus dibebaskan, atau sebaliknya harus dikekang. Dalam puisi Aslan, seksualitas dipersoalkan sebagai salah satu kekuatan dasar kehidupan manusia yang berpengaruh bukan hanya dalam percintaan dan hubungan intim, tapi juga misalnya di ranah pendidikan, politik, dan bahkan agama sekalipun.
Bahwa tidak ada pesan moral yang tunggal dalam puisi Aslan bukan berarti tidak ada sikap kritis, juga tidak berarti bahwa moral tidak menjadi persoalan. Pluralitas nilai moral dan perilaku seksual yang ada dalam masyarakat ditanggapi tanpa merepresi segala ambiguitas dan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh pluralitas itu. Misalnya dalam puisi “Homme Statue” konstruksi gender yang dominan dicairkan lewat dialog mengenai sebuah patung pemain sepak bola (imaji laki-laki yang mainstream) yang ternyata mirip waria. Tapi pada waktu yang sama pilihan-kata pada bait terakhir puisi tersebut, yang menceritakan bagaimana seorang waria “menawarkan duburnya untuk mencekik kemaluan kami”, mengekspresikan rasa tidak nyaman sang aku-liris menghadapi orang dengan orientasi seksual yang berbeda. Dengan kata lain, representasi seksualitas dan imaji gender dalam puisi Aslan bersifat kritis, tapi tidak menjadi “sok toleran” atau “sok terbuka”. (Katrin Bandel, kritikus sastra).
DAPATKAN BUKU INI DENGAN MENGHUBUNGI KONTAK KAMI DI SINI ATAU KONTAK DISTRIBUTOR BERIKUT:
*Kampung Buku*
*Jalan Abdullah Daeng Sirua 192 E*
*Panakkukang, Makassar 90234*
*0411-433-775 / sms: 0856-5668-1100 *
*| twitter: @kampung_buku | email: distribusiininnawa@gmail.com*
Sumber: http://penerbit-ininnawa.blogspot.com/2010/01/bahaya-laten-malam-pengantin.html
Alamat url: http://fatihebook.blogspot.com/2012/07/buku-bahaya-laten-malam-pengantin.html
Semoga Buku: Bahaya Laten Malam Pengantin ini bermanfaat
+ komentar + 2 komentar
knapa zaman semakin berubah tapi keadaan hidup semakin merosot http://www.cute-facthttp://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/th_113_.gifor.com/images/smilies/onion/87a4e689.gif
Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Buku: Bahaya Laten Malam PengantinSetelah pdfnya selesai di download, bisa juga ebooknya
Terimakasih Papirus atas Komentarnya di Buku: Bahaya Laten Malam Pengantindicetak menjadi buku, caranya cukup buka link berikut:
http://papirus.in
Posting Komentar